Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas ihwal Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami, pembahasannya mencakup Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi dan Bentuk-bentuk Ekosistem Alami.
Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup
Populasi dalam kumpulan individu homogen yang biasanya menghuni kawasan tertentu. Populasi mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi yang terlihat dalam bentuk kompetisi untuk mempertahankan diri atau kolaborasi untuk mempertahankan jenisnya. Satu wilayah biasanya tidak dihuni oleh satu jenis populasi saja tetapi dihuni oleh beraneka ragam populasi makhluk, contohnya di komunitas air tawar bukan hanya dihuni oleh kumpulan ikan saja, tetapi juga ada flora air, kura-kura, dan kumpulan binatang lainnya.
Populasi di darat |
Ukuran populasi bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasinya secara konstan, sedangkan populasi lain mengalami ledakan penambahan jumlah yang sangat besar. Salah satu contohnya yaitu populasi burung red grouse (lagopus scaticus) satu jenis burung di Skotlandia barat laut. Populasi burung ini berada di dua tempat yang terpisah. Lokasi pertama mempunyai luas 49 ha, sedangkan yang satunya lagi berukuran 47 ha. Di satu lokasi pertumbuhan burung ini relatif konstan, tetapi di lokasi satunya lagi mengalami pelonjakan populasi namun beberapa tahun kemudian terjadi penurunan kembali.
Hal ini sanggup terjadi karena, kuliner pokok jenis burung ini yaitu tumbuhan heather (colluna vulgaris). Tanaman muda dan sedang tumbuh sangat disukai oleh jenis burung ini. Sehingga pembakaran lahan di salah satu lokasi menjadikan ketersediaan tumbuhan muda melimpah. Populasi burung ini pun meningkat dengan pesat. Namun, pertumbuhan ini kembali lagi ibarat asalnya sehabis lahan dikembalikan ibarat semula beberapa tahun kemudian, populasi menjadi konstan kembali.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi
- Migrasi, faktor ini dibagi menjadi dua faktor lagi, di antaranya yaitu masuknya jenis populasi yang sama sehingga menjadikan keseimbangan antara jumlah populasi dan jumlah kuliner menjadi terpengaruh. Keluarnya sebagian populasi untuk mencari tempat yang lebih baik juga mensugesti pertumbuhan populasi.
- Kompetisi, komponen dalam populasi juga memungkinkan timbulnya kompetisi sehingga menjadikan dampak pertumbuhan terhadap populasi.
- Penyakit, hal ini sulit untuk dihindari oleh populasi sehingga ini salah satu penyebab utama musnahnya populasi.
- Mortalitas, faktor ini sebagai penentu selesai yang disebabkan oleh banyak sekali faktor lain, ibarat kekurangan sumber makanan, penyakit, stres, dll.
Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada fatwa energi melalui pelaku rantai kuliner dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas mempunyai pelaku rantai kuliner sebagai berikut:
- Produsen, yaitu satu jenis makhluk hidup berhijau daun yang mengubah energi surya menjadi energi kimia dalam jaringannya.
- Konsumen pertama, herbivora, yaitu satu organisme pemakan tumbuhan.
- Konsumen kedua, karnivora, satu organisme pemakan herbivora.
- Konsumen ketiga, karnivora pemakan karnivora lainnya. Namun ada organisme yang secara fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan ketiga yaitu manusia.
- Parasit, yaitu organisme yang menerima kuliner yang telah dicerna oleh organisme lain di tempat beliau hidup
- Pemakan bangkai, binatang yang hidup dari kotoran atau flora yang sudah membusuk.
- Pengurai, bakteri, mikroba yang menguraikan organisme atau sampah organik yang melepaskan zat kimia atau panas ke lingkungan untuk kemudian diserap kembali oleh flora hidup.
Artikel Penunjang : Pengertian Piramida Makanan dan Contohnya
Aliran Energi dalam Ekosistem |
Bentuk-bentuk Ekosistem Alami
Setiap komponen yang ada di alam saling mensugesti dan bekerjasama sehingga terjadi fatwa energi dan materi yang terjadi pada satu sistem dan hal ini sering disebut satu ekosistem (dari kata ecologycal system). Ekosistem ini mencakup komponen biotik (organisme hidup lainnya) dan komponen biotik (tanah, air, udara).
Dalam satu ekosistem yang sanggup bangun sendiri harus memenuhi syarat di bawah ini:
- Sumber energi serta sistem kehidupan yang sanggup mengolah energi untuk kebutuhan komponen-komponen dalam kehidupan.
- Tersedianya zat-zat kimia, zat diperlukan serta prosedur yang mengatur keseimbangan zat-zat antara komponen biotik dan biotik dalam ekosistem. Zat-zat kimia yang diperlukan oleh satu ekosistem terutama yaitu H2O, CO2, dan O2 serta zat hara lainnya.
Jika persyaratan di atas terpenuhi, maka secara alami akan terbentuk banyak sekali ekosistem alami, baik ekosistem darat maupun ekosistem pesisir. Ekosistem darat terdiri dari ekosistem yang menetap pribadi di atas tanah dan ekosistem perairan air tawar, ibarat danau. Ekosistem pesisir terdiri dari ekosistem estuari, pesisir, dan laut.
Untuk memelihara kesetimbangan satu ekosistem, maka zat-zat kimia dan unsur hara lainnya harus seimbang di antara komponen biotik dan biotik. Peristiwa ini disebut sebagai siklus bioglokimia.
Artikel Penunjang : Teori Asal Usul Kehidupan
Ekosistem alami ini sanggup terpengaruh oleh faktor-faktor alam juga. Misalnya dampak geografis, angin, air laut, dan sebagainya. Satu ekosistem yang sudah stabil akan berubah oleh pengaruh-pengaruh di atas. Perubahan-perubahan ini biasanya akan dimulai dari perubahan kecil dan akan terus meningkat sampai tercipta ekosistem gres yang sangat berbeda dengan ekosistem sebelumnya.
Selain ekosistem alami yang terbentuk dengan sendirinya dan membutuhkan waktu lama, ekosistem juga sanggup dibentuk oleh manusia, namanya ekosistem buatan, misal ekosistem kebun, sawah, dan ladang. Namun, harus diingat bahwa alam memberlakukan konsep kesetimbangan sehingga pembuatan ekosistem gres harus memperhatikan imbas samping yang akan ditimbulkan, contohnya pembukaan area untuk sawah di kawasan resapan air akan menjadikan imbas samping yang besar ibarat banjir dan tanah longsor.
Baiklah sobat, inilah postingan kali ini mengenai Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua. J