-->

Bentuk - Bentuk Sosialisasi

Bentuk - Bentuk Sosialisasi - Manusia tidak sanggup dilepaskan dari proses sosialisasi, alasannya yaitu insan merupakan makhluk sosial. Berikut bentuk-bentuk sosialisasi yang ada di masyarakat:
  1. Sosialisi primer merupakan sosialisasi yang pertama didapatkan oleh seseorang sesudah ia lahir dan menjadi bab dari masyarakat. 
  2. Sosialisasi sekunder merupakan sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer, yang sanggup memperkenalkan seseorang kedalam dunia gres di dalam masyarakat. Sosialisasi sekunder terdiri dari:
  • Desosialisasi Vs resosialisasi
Yaitu proses pencabutan identitas yang menempel pada diri seseorang untuk digantikan dengan identitas gres misalkan seseorang yang masuk ke rumah sakit jiwa atau penjara akan mendapat identitas ajaib atau penjahat. Atau pencabutan identitas melalui basuh otak yang dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan identitas seseorang dan digantikan dengan identitas baru. Contoh, pengikut teroris yang dicuci otaknya untuk sanggup melaksanakan hal-hal sesuai yang pemimpinnya inginkan.
  • Sosialisasi antisipatoris 
Yakni sosialisasi sekunder yang dilakukan untuk mempersiapkan individu kedalam tugas yang baru. Misalkan persiapan di jenjang pendidikan yang gres atau lingkungan baru, atau pada status baru. Hal tersebut perlu dipersiapkan sebaik mungkin semoga seseorang sanggup menghadapi dan menjalankan status tersebut dengan sangat baik.

Sosialisasi mempunyai teladan yang disebut dengan pola-pola sosialisasi, ada 2 macam teladan dalam sosialisasi yang dikemukakan oleh Jaeger yaitu:

1. Sosialisasi represif

Sosialisasi represif merupakan sosialisasi yang mengedepankan penerapan eksekusi pada suatu kesalahan. Sosialisasi represif juga menekankan pada bahan pada eksekusi serta imbalan. Sosialisasi represif menekankan pada sosialisasi yang otoriter, anak harus patuh pada perintah orang tua, dihentikan memperlihatkan pendapat atau argumen. Sosialisasi ini bersifat satu arah dalam berkomunikasi.

2. Sosialisasi partisipan
Sosialisasi partisipan merupakan sosialisasi yang melibatkan orang lain atau memperlihatkan orang lain berpendapat. Kedudukan antara individu yang satu dengan induvidu lainnya mempunyai kedudukan yang sama dalam berpendapat, walaupun mempunyai kedudukan dan umur yang berbeda. Misalkan sebelum menerapkan peraturan pada anak, anak akan diajak berdiskusi terlebih dahulu. sosialisasi partisipan ini memperlihatkan imbalan apabila sikap yang ditimbulkan sesuai harapan.

Hurlock juga beropini senada ihwal teladan sosialisasi yaitu:

· Pola Otoriter

Pola adikara dalam sosialisasi merupakan sosialisasi yang bersifat kaku. Peraturan dala teladan ini dikendalikan oleh satu orang saja, dan harus dilakukan tanpa boleh membantah, ada eksekusi yang diterapkan pada teladan ini, namun apabila pencapaian sanggup diraih, tidak ada penghargaan yang didapatkan.

· Pola demokratis

Pola demokratis dalam sosialisasi ini melibatkan proses diskusi dan musyawarah dalam menciptakan janji ihwal apa yang akan diraih dan dilakukan, sehingga anak mengerti manfaat dari perintah atau peraturan tersebut untuk dirinya. Pada sosialisasi ini menekankan pada proses berguru dan pendidikan, sehingga anak akan paham dan mengerti bahwa peraturan tersebut baik untuk dirinya. Apabila pencapaian sanggup diraih ada penghargaan yang akan didapatkan.

· Pola permisif

Pola permisif dalam sosialisasi menekankan pada kebebasan namun terkontrol. Seseorang akan dibiarkan melaksanakan apa yang dikehendakinya, namun apabila sikap tersebut dirasa hiperbola maka akan mendapat teguran. Baca: Pola dan Tahap - Tahap Sosialisasi
LihatTutupKomentar