-->

Aspek Dan Pertandingan Pencak Silat

Aspek dan Pertandingan Pencak Silat - Pencak silat sebagai seni budaya bangsa Indonesia dan bangsa Asia Tenggara, memang sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. 

Hal ini terbukti dengan makin banyaknya penerima dari negara-negara absurd yang semakin aktif mengikuti kejuaran-kejuaran lingkup regional maupun nonregional, baik yang diselenggarakan oleh komunitas maupun oleh negara. Juga semakin menjamurnya padepokan-padepokan pencak silat di negara-negara absurd antara lain di Belanda, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat. 

Hal tersebut tentunya menggembirakan bagi komunitas pencak silat, apalagi dilakukannya proses standarisasi mulai dari metode petes, jurus dan sistem pertandingan akan menyebabkan semakin gampangnya penyebaran pencak silat ke seluruh penjuru dunia.


 Pencak silat sebagai seni budaya bangsa Indonesia dan bangsa Asia Tenggara Aspek dan Pertandingan Pencak Silat
Pencak silat adalah, kepandaian bertarung dalam pertandingan (atau perkelahian) seni bela diri khas Indonesia. Dalam pencak silat terdapat empat aspek yang terkandung di dalamnya, yaitu masukana training mental spiritual, bela diri, olahraga, dan seni yang tidak sanggup dipisahkan. 

Seperti tercermin dalam lambang trisula yang ketiga ujungnya mencerminkan unsur seni, bela diri dan olahraga, sementara gagangnya diyakini melambangkan training mental spiritual.

a. Pencak Silat sebagai Seni
Pencak silat ialah wujud sikap budaya suatu kelompok, yang di dalamnya terkandung unsur adat, tradisi, hingga filsafat.

b. Pencak Silat sebagai Olahraga
Pencak silat melangkah menjadi suatu jenis “gerakbadan”, senam atau jurus yang sanggup dipertandingkan

c. Pencak Silat sebagai Bela Diri
Pencak silat tumbuh dan berawal dari naluri insan untuk melaksanakan pembelaan terhadap serangan fisik yang menghampirinya

d. Pencak Silat sebagai Pembinaan Mental Spiritual 
Sebagai training mental spiritual, lebih banyak ditujukan untuk membentuk sikap dan moral kepribadian. Tujuan utama dari pendidikan pencak silat yaitu pembentukan sikap yang konkret dan sportivitas yang tinggi serta mempunyai doktrin dan takwa kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Sifat-sifat konkret tersebut, antara lain sederhana, tenggang rasa, sopan, berani, setia, tanggung jawaban, bijaksana, lurus dan jujur, taat, lapang dada, satria, dan waspada.


Olahraga pencak silat ialah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Dalam pertandingan pencak silat, terdapat donasi kelas berdasarkan jenis umur dan berat badan. Berikut ini aneka macam kelas dalam pencak silat.

a. Pembagian Kelas

1) Menurut Umur
Menurut umurnya, pesilat terbagi atas 3 golongan , yaitu:
a) Golongan remaja berumur di atas 14 hingga 17 tahun.
b) Golongan teruna berumur di atas 17 hingga 21 tahun.
c) Golongan remaja berumur di atas 21 hingga 35 tahun.

2) Menurut Berat Badan
Menurut berat badan, pesilat terbagi dalam kelas-kelas.

a) Golongan Remaja:
Kelas A, 33 - 39 kg
Kelas B, di atas 36 - 39 kg
Kelas C, di atas 39 - 42 kg
Kelas D, di atas 42 - 45 kg
Kelas E, di atas 45 - 48 kg
Kelas F, di atas 48 - 51 kg
Kelas G, di atas 51 - 54 kg
Kelas H, di atas 54 - 57 kg
Kelas I, di atas 57 - 60 kg

b) Golongan Teruna:
Kelas A, 40 - 45 kg
Kelas B, di atas 45 - 50 kg
Kelas C, di atas 50 - 55 kg
Kelas D, di atas 55 - 60 kg
Kelas E, di atas 60 - 65 kg
Kelas F, di atas 65 - 70 kg
Kelas G, di atas 70 - 75 kg
Kelas H, di atas 75 - 80 kg
melaluiataubersamaini seterusnya selisih 5 kg
Kelas bebas, berat di atas 65 kg.

b. Waktu Pertandingan

Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap babak terdiri dari 2 menit dan waktu istirahat 1 menit.

c. Samasukan

Samasukan perkenaan yaitu dada, perut, punggung dan pinggang kiri serta kanan. Bagian tungkai lengan sanggup dijadikan samasukan serangan menjatuhkan dan mengunci tetapi tidak mempunyai nilai sebagai samasukan perkenaan. Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 (satu) orang wasit dan dimenolong oleh 5 (lima) orang juri penilai.


 Pencak silat sebagai seni budaya bangsa Indonesia dan bangsa Asia Tenggara Aspek dan Pertandingan Pencak Silat
Pertandingan dipimpin oleh seorang ketua pertandingan dan dimenolong oleh 5 (lima) orang juri. Tata cara pertandingan yang harus dilaksanakan yaitu sebagai diberikut.

a. Pesilat yang akan melaksanakan pertandingan memasuki gelanggang pertandingan, kemudian memdiberi hormat secara berurutan kepada ketua pertandingan, dilanjutkan kepada juri atau penonton.

b. Pertandingan atau peragaan dilakukan setelah gong berbunyi atau lampu hijau menyala. Tanda peringatan dengan peluit, bel, atau lampu kuning. Tanda tersebut akan didiberikan sepuluh detik menjelang waktu berakhir.

c. Sesudah waktu yang ditentukan berakhir, pengamat waktu kembali memukul gong atau menyalakan lampu merah. Pesilat didiberi peluang 15 detik untuk menyelesaikan peragaannya.

d. Pesilat kembali memdiberi hormat secara berurutan kepada juri atau penonton, dilanjutkan kepada ketua pertandingan. Kemudian pesilat keluar gelanggang.

Demikianlah Penjelasan Aspek dan Pertandingan Pencak Silat, biar bermanfaa.
LihatTutupKomentar