Ada banyak konsekuensi yang harus diterima oleh seluruh komponen penyusun ekosistem sebagai jawaban dari dampak pencemaran tanah yang berlangsung pada suatu daerah. Dampak lebih parah umumnya akan terjadi kalau sampah yang mencemari tanah tersebut tidak dipisahkan dalam kategori sampah organik dan anorganik. Dampak tersebut juga terutama akan sangat dirasakan oleh insan di sekitar lingkungan tanah yang tercemar.
Nah, untuk lebih jelasnya diberikut ini yaitu beberapa poin penting yang sudah eBiologi.com susun terkait apa saja dampak pencemaran tanah itu.
Nah, itulah beberapa dampak pencemaran tanah yang sanggup terjadi kalau kita tak peduli dengan kelestarian tanah-tanah di sekitar kita. Menyadari dampaknya yang cukup mengerikan, beberapa cara menanggulangi pencemaran tanah nampaknya perlu mulai dilakukan dari kini semoga kelangsungan genarasi penerus kita di masa yang akan hadir tetap sanggup menikmati tanah yang asri, lestari, dan kondusif untuk dipijaki.
Dampak Pencemaran Tanah
Tanah yang terkotori sanggup menjadikan duduk perkara pada insan melalui sistem pernapasan, kulit, maupun sistem pencernaan. Melalui sistem pernafasan misalnya, tanah yang tercemar sanggup menjadikan busuk yang tidak sedap terhirup oleh insan atau adanya partikel pada udara menjadikan kesehatan pernafasan jadi memburuk. Melalui kulit, tanah yang tercemar akan membuat air tanah ikut terkotori materi berbahaya dan bila dipakai untuk mandi, air ini tentu akan membuat duduk perkara pada kulit.Nah, untuk lebih jelasnya diberikut ini yaitu beberapa poin penting yang sudah eBiologi.com susun terkait apa saja dampak pencemaran tanah itu.
1. Menurunkan Kerindangan Tanah
Dampak pertama dari pencemaran tanah yang terjadi di suatu tempat tentu akan lebih lampau dirasakan oleh ekosistem darat di sekitarnya secara langsung. Di beberapa tempat pencemaran tanah akan menurunkan tingkat kerindangan tanah itu sendiri. Tanaman akan susah hidup di tanah yang tercemar dan meskipun hidup beliau akan menghasilkan produk yang belum tentu kondusif untuk dikonsumsi. Selain itu, fauna tanah yang selama ini tinggal niscaya juga akan terusik keberadaannya.2. Pencemaran Udara
Sampah yang mencemari tanah secara perlahan akan terdekomposisi oleh basil dekomposer. Proses ini akan berlangsung dalam waktu yang usang dan membuat udara di sekitarnya menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Seperti kita ketahui bahwa proses dekomposisi akan membuat sampah jadi membusuk dan mengeluarkan gas-gas berbau menyengat.3. Wabah Penyakit
Dampak pencemaran tanah selanjutnya yaitu penyebaran wabah penyakit berbahaya. Ya, betapapun tanah yang tercemar yaitu tempat hidup yang nyaman bagi banyak patogen penyebab penyakit. Sampah-sampah yang ada di atas permukaan juga yaitu habitat bagi binatang penyebar penyakit menyerupai tikus dan serangga. Baik patogen maupun binatang penyebar tersebut, keduanya yaitu kombinasi sempurna untuk menularkan wabah penyakit dari tanah yang tercemar ke seluruh komponen biotik, termasuk manusia.4. Merusak Estetika
Di banyak kota dan negara, pencemaran tanah sudah berdampak pada rusaknya estetika atau keindahan ekosistem yang ada. Sampah yang menumpuk dan tersebar tentu tak sedap di pandang mata. Hal ini selain mengganggu bagi penghuni di sekitar tempat itu, tentu juga akan membuat wisatawan tidak tertarik untuk berkunjung ke tempat tersebut sehingga membuat mereka kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata.5. Merusak Ekosistem
Pada tahap terakhir, pencemaran tanah akan berdampak pada terganggunya keseimbangan ekosistem secara masif. Cepat atau lambat pencemaran yang terjadi pada tanah kita akan membuat keseimbangan ekosistem terganggu. Kondisi homeostatis yang awalnya sudah tercapai secara alami akan rusak sebagai dampak pencemaran tanah di lingkungan kita.Nah, itulah beberapa dampak pencemaran tanah yang sanggup terjadi kalau kita tak peduli dengan kelestarian tanah-tanah di sekitar kita. Menyadari dampaknya yang cukup mengerikan, beberapa cara menanggulangi pencemaran tanah nampaknya perlu mulai dilakukan dari kini semoga kelangsungan genarasi penerus kita di masa yang akan hadir tetap sanggup menikmati tanah yang asri, lestari, dan kondusif untuk dipijaki.