Meskipun tumbuhan bisa memasak makanannya sendiri, namun tumbuhan tetap memerlukan suatu prosedur untuk pengaturan tumbuhnya. Pengaturan pertumbuhan ini diharapkan untuk mengontrol kapan waktu yang sempurna untuk suatu bab tumbuhan terus tumbuh dan kapan bagian-bagian yang lain berhenti tumbuh. Mekanisme tersebut memerlukan suatu bahan. Tahukah kawan-kawan apa materi yang diharapkan tersebut? Ya betul. Ahli biologi menyebutnya dengan istilah hormon. Berikut ini hormon pada tumbuhan lengkap dengan fungsinya masing-masing.
Selain hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan itu sendiri (hormon endogen), kini terdapat hormon yang diperoleh dari luar (hormon eksogen atau sintetis). Hormon sintetis sanggup didiberikan kepada bagian-bagian tumbuhan dengan tujuan untuk memicu atau menghambat pertumbuhan bab tersebut.
Zat penghambat pertumbuhan yang umum dijumpai yaitu senyawa-senyawa aromatik (seperti fenol dan lakton), terpenoid (seperti ABA), dan beberapa alkohol dan asamorganik tertentu.
Demikian klarifikasi wacana jenis jenis hormon pada tumbuhan dan fungsinya. Dari klarifikasi tersebut, sanggup disimpulkan bahwa daur hidup tumbuhan ternyata juga dipengaruhi oleh hormon sebagai faktor dalamnya. Mulai dari proses perkecambahan sampai tumbuhan tersebut mati. Hormon-hormon tersebut sanggup dipakai secara bersamaan untuk menghasilkan respon yang kita kehendaki. Semoga bermanfaa.
Pengertian Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani yaitu hormaein yang berarti menggiatkan. Hormon atau zat tumbuh ialah zat kimia yang dibuat pada suatu bab tumbuhan tertentu yang mempengaruhi bagian-bagian lain dari tumbuhan. Zat pengatur tumbuh yang diproduksi oleh tumbuhan disebut hormon tumbuhan endogen atau fitohormon. Hormon sanggup bersifat merangsang atau menghambat juga mengubah proses-proses fisiologis.Selain hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan itu sendiri (hormon endogen), kini terdapat hormon yang diperoleh dari luar (hormon eksogen atau sintetis). Hormon sintetis sanggup didiberikan kepada bagian-bagian tumbuhan dengan tujuan untuk memicu atau menghambat pertumbuhan bab tersebut.
Sifat-Sifat Hormon pada Tumbuhan
Senyawa-senyawa tertentu sanggup digolongkan menjadi fitohormon (hormon tumbuhan) jikalau memiliki sifat-sifat sebagai diberikut:- Tempat sintesis tidak sama dari kawasan aktifitas. Misalnya, suatu senyawa disintesis di pucuk atau daun muda, tetapi responnya terdapat pada batang, akar atau organ-organ lain.
- Respon yang dihasilkan oleh jumlah yang sangat kecil
- Respon mungkin berbentuk formatif dan plastis (tidak terpulihkan)
Jenis-jenis Hormon pada Tumbuhan
Fitohormon endogen kadangkala tersedia dalam keadaan tidak mencukupi, sehingga diharapkan fitohormon eksogen untuk menghasilkan respon yang dikehendaki. Selain itu, fitohormon berkerjasama dengan hormon-hormon lain untuk menghasilkan suatu respon. Saat ini terdapat 5 jenis hormon pada tumbuhan yang sudah diketahui dan diteliti secara mendalam. Kelima hormon tersebut yaitu auksin, giberelin, sitokinin atau kinin, zat penghambat pertumbuhan, dan etilen.1. Hormon Auksin
Auksin ialah hormon pada tumbuhan yang berfungsi sebagai zat perangsang tumbuh. Fungsi utama hormon ini yaitu untuk merangsang perpantidakboleh dan pembemasukan sel. Auksin lebih banyak dihasilkan di bab ujung tumbuhan. Auksin lebih dikenal dengan IAA (Indole Acetic Acid) yang juga besar lengan berkuasa terhadap pertumbuhan batang ke atas dan akar ke bawah.2. Hormon Giberelin
Giberelin ialah hormon pada tumbuhan yang sanggup merangsang pembemasukan dan pembelahan sel. Hormon ini memicu pertumbuhan primer, mempengaruhi perkecambahan, memecahkan masa dormansi biji. Giberelin sanggup bergerak ke dua arah, hal ini tidak sama dengan auksin yang spesialuntuk sanggup bergerak ke satu arah saja.3. Hormon Sitokinin atau Kinin
Hormon ini sanggup mempercepat pembelahan sel, mammenolong pertumbuhan tunas-tunas dan akar. Sitokinin sanggup memmenolong penghambatan proses penuaan (senescence). Kinetin yang terdapat pada air kelapa muda dan ragi ialah salah satu bentuk sitokinin.4. Zat Penghambat Pertumbuhan (Inhibitor)
Selain zat perangsang pertumbuhan, diharapkan pula zat penghambat pertumbuhan. Zat penghambat pertumbuhan ini berperan penting dalam proses dormansi atau suspensi pertumbuhan yang aktif. Hal ini diharapkan untuk kelestarian biji dan tunas yang mungkin sanggup tumbuh terus atau berhenti tumbuh atau mati alasannya yaitu kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.Zat penghambat pertumbuhan yang umum dijumpai yaitu senyawa-senyawa aromatik (seperti fenol dan lakton), terpenoid (seperti ABA), dan beberapa alkohol dan asamorganik tertentu.
5. Hormon Etilen
Hormon etilen dihasilkan tumbuhan pada respon cekaman, contohnya kebanjiran, kekeenteng, tekanan kimia, luka atau infeksi. Etilen berperan aktif dalam proses pematangan buah. Selain itu etilen juga sanggup dipakai untuk mengakhiri masa dormansi, pembentukan bulu-bulu akar dan akar adventif, induksi sel kelabuin betina pada bunga serta berperan dalam memacu hormon lain untuk menjadikan reaksi tertentu.Demikian klarifikasi wacana jenis jenis hormon pada tumbuhan dan fungsinya. Dari klarifikasi tersebut, sanggup disimpulkan bahwa daur hidup tumbuhan ternyata juga dipengaruhi oleh hormon sebagai faktor dalamnya. Mulai dari proses perkecambahan sampai tumbuhan tersebut mati. Hormon-hormon tersebut sanggup dipakai secara bersamaan untuk menghasilkan respon yang kita kehendaki. Semoga bermanfaa.