A. PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem yakni suatu sistem yang terbentuk alasannya adanya hubungan timbal bail antara makhluk hidup dengan komponen abiotik (komponen tidak hidup) dalam lingkungannya. Ekosistem sanggup dikatakan merupakan sebuah kesatuan antara seluruh unsur dalam lingkungan hidup yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Ilmu yang mempelajari wacana Ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunan, yaitu “oikos” artinya rumah dan “logos” artinya ilmu. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih gres kalau dibandingkan dengan ilmu lainnya alasannya ekologi gres dikenal pada tahun 70-an. Walaupun demikian ekologi mempunyai tugas yang besar dalam ilmu biologi. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup sanggup bertahan dalam suatu lingkungan dan bagaimana hubungan antara makhluk hidup dengan benda tak hidup mempengaruhi ketahanan tersebut.
Apabila terjadi gangguan dalam ekosistem maka akan terjadi gangguan pada sebagian besar komponen dalam ekosistem sehingga terbentuk keseimbangan baru. Dalam mencapai keseimbangan gres itu terkadang ada populasi makhluk hidup tertentu yang akan musnah. Oleh alasannya gangguan yang terjadi inilah ada organisme yang sudah punah.
B. KOMPONEN KOMPONEN EKOSISTEM
Dalam suatu ekosistem terdapat komponen Hidup (Biotik) dan komponen tak hidup (abiotik) yang berinteraksi dalam suatu wilayah sebagai satu kesatuan. Keseimbangan dalam ekosistem bersifat dinamis, artinya keseimbangan ini sanggup berubah sewaktu – waktu, perubahan tersebut sanggup terjadi secara alami maupun akhir ulah manusia.
Komponen Ekosistem terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Komponen Biotik (Makhluk Hidup) dan Komponen Abiotik (Komponen tak hidup).
1. Komponen Biotik
Komponen biotik yakni merupakan makhluk hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme. Komponen biotik sanggup dibagi ke dalam beberapa kelompok menurut kiprahnya dalam suatu ekosistem, yaitu :
a. Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup utama dalam ekosistem yang sanggup menghasilkan kuliner sendiri (autotrof). Biasanya produsen ini berupa tumbuhan yang dapat melaksanakan fotosintesis untuk menghasilkan nutrisi dengan proteksi cahaya matahari. Namun beberapa menghasilkan kuliner dengan cara kemosintesis, yaitu dengan proteksi kemosintesis.
b. Konsumen
Konsumen merupakan kelompok makhluk hidup yang tidak sanggup menciptakan kuliner sendiri, misalnya binatang dan manusia. Konsumen sanggup bertahan hidup dengan memakan makhluk hidup lainnya. Konsumen disebut juga dengan makhluk hidup heterotrof (tidak sanggup menghasilkan kuliner sendiri).
Dalam sebuah ekosistem terdapat beberapa tingkatan konsumen, yaitu :
- Konsumen tingkat 1, merupakan konsumen yang memperoleh kuliner eksklusif dari tumbuhan (produsen makanan), misalnya ulat sebagai konsumen tingkat 1 yang memakan daun (produsen).
- Konsumen tingkat 2, yaitu konsumen yang memakan konsumen tingkat 1. Contohnya burung kecil yang memakan ulat.
- Konsumen tingkat 3 yakni binatang yang memakan konsumen tingkat 2. Contohnya ular yang memakan burung kecil.
c. Dekomposer
Dekomposer disebut juga sebagai pengurai. Dekomposer merupakan organisme heterotrod yang menguraikan materi organik dari organisme yang sudah mati (organisme kompleks). Pengurai ini biasanya yakni mikroorganisme. Dekomposer menyerap hasil penguraian yang dilakukan dan dari reaksi peresapan tersebut akan melepaskan bahan-bahan sederhana yang sanggup digunakan kembali oleh produsen untuk menciptakan makanan. Contoh pengurai yakni basil dan jamur.
d. Detritivor
Detritivor merupakan makhluk hidup yang memakan sisa badan atau serpihan bab badan dari organisme yang sudah mati. Contohnya yakni rayap, cacing tanah dan siput.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik (komponen tak hidup) merupakan komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dll. Bahan tak hidup ini merupakan medium untuk menjaga keseimbangan dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik sanggup bekerjasama dengan komponen biotik dengan banyak cara, misalnya sinar matahari yang diharapkan tumbuhan (produsen) untuk menghasilkan makanan. Berikut yakni beberapa komponen Abiotik dalam suatu ekosistem.
a. Suhu
Suhu merupakan salah satu komponen yang diharapkan oleh organisme untuk sanggup hidup. Proses biologi dan lingkungan sangat dipengaruhi oleh suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya semoga sistem badan sanggup bekerja secara optimal.
b. Air
Tentunya air merupakan komponen paling utama dalam suatu ekosistem. Bahkan pada manusia, 60% dari badan kita disusun oleh air. Air sanggup mempunyai pH yang berbeda – beda, ada yang bersifat asam, netral dan basa. Sifat air ini akan mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang bergantung pada air tersebut. Distribusi keanekaragaman hayati juga sanggup dipengaruhi oleh distribusi air dalam suatu ekosistem.
c. Garam
Kadar garam berperan dalam ekosistem sama mirip komponen lainnya. Kandungan garam akan memilih keadaan suatu organisme yang hidup di lingkungan tersebut.
d. Cahaya Matahari
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, cahaya matahari diharapkan oleh produsen (tumbuhan) untuk menghasilkan kuliner melalui proses fotosintesis. Bersamaan dengan karbondioksida, cahaya matahari akan digunakan dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen dan nutrisi bagi yang sanggup bermanfaat bagi seluruh komponen biotik di dalam ekosistem tersebut.
e. Topografi
Topografi merupakan tinggi rendahnya permukaan bumi di suatu wilayah. Topografi bekerjasama dengan kelembapan, cahaya, suhu, serta keadaan tanah di suatu daerah, sehingga perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi menjadikan perbedaan pula pada beberapa komponen tersebut. Oleh alasannya itu distribusi keanekaragaman hayati pada dataran tinggi dan dataran rendah sangat berbeda.
C. SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
1. Individu
Individu merupakan sebutan untuk makhluk hidup secara tunggal. Individu merupakan satu organisme, baik uniseluler (hanya mempunyai satu sel) maupun multiseluler (terdiri atas banyak sel).
2. Populasi
Populasi merupakan kumpulan organisme sejenis yang berkembangbiak pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Contoh populasi yakni sekelompok simpanse di hutan.
3. Komunitas
Komunitas yakni kumpulan beberapa macam populasi yang menempati suatu kawasan dalam kurun waktu tertentu. Contohnya yakni komunitas hutan jati yang didalamnya terdapat populasi monyet, tupai, dll.
D. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Makhluk hidup yang menjalani kehidupannya secara berdampingan dengan makhluk hidup akan menghasilkan interaksi mirip halnya interaksi sosial antar manusia.
Berikut yakni beberapa jenis interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem.
1. Interaksi Antar Komponen Biotik
a. Rantai Makanan
Rantai kuliner merupakan perpindahan materi dan energi dari suatu organisme ke organisme lainnya dengan proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu. Secara umum terdapat tiga urutan rantai kuliner pokok, yaitu :
- Rantai Pemangsa, merupakan rantai kuliner yang landasan utamanya yakni tumbuhan hijau sebagai produsen. Kemudian akan dimakan oleh binatang yang bersifat herbivora (pemakan tumbuhan) sebagai konsumen tingkat 1, dilanjutkan dengan binatang karnivora sebagai konsumen tingkat 2 yang memangsa binatang herbivora tadi dan berakhir dengan binatang karnivora pemangsa sebagai konsumen tingkat 3.
- Rantai Parasi, merupakan rantai kuliner yang dimulai dari organisme besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit. Contohnya benalu yakni bakteri, cacing dan beberapa spesies jamur.
- Rantai saprofit dimulai dari organisme mati yang kemudian akan diuraikan oleh dekomposer.
Ketiga urutan rantai ini tidak bangun sendiri melainkan saling terikat satu sama lain sehingga membentuk sistem yang disebut jaring – jaring makanan. Sumber energi utama yakni hasil fotosintesis tumbuhan sebagai produsen utama. Tiap tingkatan dalam rantai kuliner disebut Tingkat Trofi atau Taraf Trofi. Tumbuhan disini merupakan Tingkat trofi pertama, kemudian binatang herbivora sebagai tingkat trofi kedua, dilanjutkan dengan binatang karnivora sebagai tingkat trofi ketiga, dan seterusnya.
b. Jaring – Jaring Makanan
Pada dasarnya setiap makhluk hidup dalam suatu ekosistem merupakan sumber energi dan materi bagi makhluk hidup lainnya. Kenyataannya bahwa satu makhluk hidup sanggup memakan lebih dari satu jenis makhluk hidup lain akan menciptakan sistem yang lebih kompleks yang disebut jaring – jaring makanan. Dinamakan “Jaring – Jaring Makanan” alasannya dikala dideskripsikan dalam bentuk gambar maka akan proses kuliner memakanan ibarat bentuk jaring. Jaring – Jaring kuliner ini merupakan adonan dari beberapa rantai makanan.
2. Interaksi Antar Komponen Abiotik
Walaupun tidak hidup, hubungan antar komponen abiotik juga sanggup terjadi dalam suatu ekosistem. Contohnya yakni proses pelapukan watu yang dipengaruhi oleh cuaca dan iklim, kemudian cuaca dan iklim ini juga dipengaruhi oleh distribusi air di suatu wilayah.
3. Interaksi Antara Komponen Biotik dengan Komponen Abiotik
Salah satu pola interaksi jenis ini yang telah kita bahas dari tadi yakni interaksi antara cahaya matahari (komponen abiotik) dengan tumbuhan (komponen biotik) dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan nutrisi dan oksigen. Contoh lainnya yakni ulah insan yang mengganggu keseimbangan lingkungan mirip membuang sampah sembarangan, menebang pohon secara massal, dll.
4. Interaksi Antar Organisme
Organisme sebagai individu baik secara eksklusif ataupun tidak eksklusif akan melaksanakan interaksi dengan organisme lainnya. Hubungan ini sering juga kita sebut dengan Simbosis Makhluk Hidup. Dari hubungan ini terdapat beberapa jenis interaksi yang sanggup terjadi, yaitu :
- Netral, hubungan tidak saling mengganggu antar individu dengan individu lain yang hidup berdampingan dalam suatu wilayah untuk periode waktu tertentu. Contohnya yakni kambing dengan kupu-kupu.
- Mutualisme, yaitu hubungan antar dua individu yang sanggup menciptakan keduanya untung. Contohnya yakni burung dan kerbau, burung menerima nutrisi dengan memakan kutu yang ada pada kerbau dan kerbau akan diuntungkan alasannya hilangnya benalu pada tubuhnya.
- Komensalisme, yaitu hubungan antar dua organisme yang menguntungkan bagi satu pihak dan tidak merugikan bagi pihak lainnya. Contohnya yakni hubungan tumbuhan epifit dan pohon tinggi, dimana tumbuhan ini diuntungkan alasannya memperoleh cahaya matahari dengan menempeh pada pohon tinggi, dan pohon tinggi ini juga tidak dirugikan.
- Parasitisme, merupakan hubungan antar organisme yang menguntungkan bagi satu individu namun merugikan individu yang satunya lagi. Contohnya yakni lintah yang mengambil darah dari organisme yang ditempelinya.
- Predasi, merupakan hubungan antara mangsa dengan pemangsa (predator) dengan kata lain merupakan hubungan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem.
5. Interaksi Antar Populasi
Interaksi antar populasi populasi sanggup bersifat alelopati atau kompetisi. Alelopati merupakan interaksi yang menciptakan populasi tertentu terganggu atau terhambat perkembangannya alasannya ulah populasi lainnya. Sedangkan kompetisi merupakan interaksi berupa persaingan untuk meraih tujuan yang sama. Contoh kompetesi yakni kuda dan kijang dalam memperoleh rumput.
6. Interaksi Antar Komunitas
Interaksi ini terjadi alasannya komunitas yang saling bekerjasama satu sama lain. Contohnya komunitas sungan dan padang rumput. Kuda yang ingin minum di sungai sanggup menjadi mangsa dari buaya yang merupakan bab dari komunitas sungai.
E. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS EKOSISTEM
Secara garis besar terdapat dua jenis ekosistem, yaitu Ekosistem Alami dan Ekosistem Buatan.
1. Ekosistem Alami
Ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk tanpa adanya campur tangan manusia. Beberapa pola ekosiste alami yakni ekosistem air mirip ekosistem danau, sungai dan bahari dan ekosistem darat mirip hutan, rawa, gurun, dll.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem Buatan yakni Ekosistem yang terbentuk alasannya adanya campur tangan insan misalnya waduk, sawah, dll.