-->

Pengertian, Struktur Dan Fungsi Sel Eukariotik

Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas wacana pengertian dan struktur sel eukariotik. Postingan ini agak panjang dari postingan kami sebelum-sebelumnya, jadi silakan dibaca untuk menambah wawasan teman sekalian.

Oh iya, sebaiknya teman membaca dulu pengertian sel dan sejarah sel supaya kontinu dengan postingan ini :D. Langsung saja ke TeKaPe.

Struktur Sel Eukariotik


Struktur sel eukariotik mencakup membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, tubuh mikro, dan mikrotubulus.

Sel Eukariotik
a. Membran plasma

Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat di kepingan tengah membran. Di sebelah luarnya terdapat lapisan protein perifer, yang menyusun tepi luar dan dalam membran. Selain protein perifer, terdapat pula molekul-molekul protein tertentu yang masuk ke dalam lapisan lemak. Bahkan ada yang masuk hingga menembus dua lapisan lemak. Protein yang masuk ke lapisan lemak itu disebut protein integral. Pada tempat-tempat tertentu, terbentuk pori yang dibatasi oleh molekul protein. Tebal membran plasma antara 5-10 nm.

Membran Plasma

Molekul protein dan lemak tidak bersifat diam, tetapi selalu bergerak. Bayangkan molekul lemak sebagai “benda cair” yang di atasnya dan di dalamnya terdapat molekul protein yang “berenang-renang”. Itulah sebabnya struktur membran yang demikian disebut sebagai “membran mosaik cair” (bahasa kerennya : fluid mosaic membrane).

Lemak membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat), glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat), dan sterol (lemak alkohol, contohnya kolesterol). Sedangkan protein membran tersusun atas lipoprotein (protein yang bersenyawa dengan karbohidrat).

Ilustrasi membran mosaik cair

Fungsi membran plasma

1. Melindungi isi sel

Membran plasma berfungsi mempertahankan isi sel

2. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul

Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel), artinya ada zat-zat tertentu yang sanggup melewati membran dan ada pula yang tidak. Molekul-molekul tersebut berkhasiat untuk mempertahankan kehidupan sel. Zat-zat yang tidak berkhasiat dikeluarkan dari sel.

3. Menerima rangsangan dari luar (sebagai reseptor)

Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya, hormon, racun, rangsangan listrik, dan rangsangan mekanik, contohnya bacokan dan tekanan. Bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor yaitu glikoprotein.

b. Sitoplasma

Sitoplasma atau plasma sel, mencakup isi sel, kecuali nukleus (inti sel). Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Padatan sitoplasma terdiri atas organel-organel. Organel yaitu kepingan sel yang mempunyai fungsi khusus, contohnya ribosom, mitokondria, dan kompleks Golgi. Cairan sitoplasma disebut sitosol. Sitosol tersusun atas air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol disebut juga sebagai matriks sitoplasma.

Artikel Penunjang : Pengertian,Struktur dan Fungsi RNA 
Artikel Penunjang : Pengertian, Sifat, dan Jenis – Jenis Sistem Koloid 
Fungsi sitoplasma

  1. Sitoplasma berfungsi sebagai daerah penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel, ibarat enzim, ion, gula, lemak, dan protein.
  2. Di dalam sitoplasma itulah berlangsung acara pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Misalnya proses pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan nukleotida.
  3. Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat semoga metabolisme berlangsung dengan baik. Gerakan organel-organel tertentu sebagai akhir anutan sitoplasma tersebut sanggup diamati dengan mikroskop.

Artikel Terkait : Pengertian, Fungsidan Bagian Mikroskop


c. Nukleus

inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel, mempunyai diameter sekitar 10 mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk lingkaran atau oval. Setiap sel mempunyai satu inti, kecuali beberapa organisme yang berinti dua (dikariotik), contohnya Paramecium. Ada juga organisme berinti banyak (polikariotik), contohnya jamur. Di dalam inti sel terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleus, RNA, dan kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA. DNA berfungsi untuk memberikan info genetik dan sintesis protein. RNA berfungsi untuk sintesis protein.
Artikel Penunjang : Pengertian,Struktur, Fungsi dan Replikasi DNA
Nukleus

1. Membran nukleus

Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran dalam. Membran luar bekerjasama eksklusif dengan retikulum endoplasma dan hasilnya ke membran sel. Jadi, antara membran sel dengan membran nukleus terdapat kekerabatan secara eksklusif melalui retikulum endoplasma.

2. Nukleoplasma

Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukleoplasma tersusun atas air, protein, ion, enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang-benang kromatin (benang penyerap warna). Pada proses mitosis, benang kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA.

3. Nukleolus

Nukleolus (anak inti) terbentuk dikala terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika proses transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Kaprikornus nukleolus bukan merupakan organel yang tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melaksanakan transkripsi untuk menghilangkan RNA.

Ilustrasi letak struktur nukleus

Fungsi nukleus

  1. Mengendalikan seluruh acara sel, contohnya metabolisme
  2. Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma
  3. Mengatur pembelahan sel
  4. Membawa info genetik. Di dalam nukleus terdapat DNA yang mengandung info genetik atau sifat-sifat yang sanggup diwariskan.


d. Sentriol

Sentriol merupakan organel yang sanggup dilihat ketika sel mengadakan pembelahan. Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol mempunyai silia atau flagela. Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak (baca selengkapnya mengenai perbedaan sel binatang dan sel tumbuhan). Sentriol berjumlah sepasang, terletak saling tegak lurus antar sesamanya di akrab nukleus. Pada dikala pembelahan mitosis, sentriol terbagi menjadi dua, masing-masing menuju ke kutub sel yang berbeda. Kemudian terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub tersebut. Benang spindel berfungsi menarik kromosom menuju ke kutub masing-masing.

Struktur sentriol

e. Retikulum Endoplasma

Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jala. Oleh lantaran letaknya memusat pada kepingan dalam sitoplasma (endoplasma) maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE). RE hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel binatang maupun sel tumbuhan. Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan dengan sel bukan kelenjar.

Retikulum Endoplasma

RE dibedakan menurut ada tidaknya ribosom pada membrannya, menjadi RE bernafsu dan RE halus. RE kasar, yaitu jikalau membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintil-bintil. RE halus, yaitu RE yang tidak ditempeli ribosom. Karena ribosom merupakan daerah sintesis protein, ala RE bernafsu merupakan penampung protein yang dihasilkan. Protein yang dihasilkan masuk ke lumen (terowongan) RE.

Fungsi retikulum endoplasma

  1. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan hasilnya dikeluarkan dari sel
  2. Menyintesis lemak dan kolesterol
  3. Menawarkan racun (detoksifikasi), contohnya RE yang ada dalam sel-sel hati
  4. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari kepingan sel yang satu ke kepingan sel yang lain.


f. Ribosom

Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak mempunyai membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang masing-masing berbentuk bulat. Jika keduanya bergabung, maka akan terbentuk ribosom yang berbentuk ibarat angka delapan.

Ribosom

Fungsi ribosom yaitu untuk menyintesis protein. Ribosom sendiri disintesis oleh nukleolus.

g. Kompleks Golgi

Kompleks Golgi sering disebut sebagai Golgi saja. Pada sel tumbuh, kompleks Golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma. Jumlahnya beragam, dari satu hingga ratusan untuk tiap sel, cenderung bersambung-sambungan pada sel binatang namun tidak pada sel tumbuhan.
Artikel Penunjang : Pengertian, Fungsi, dan Macam – Macam Organel Sel

Aparatus Golgi

Fungsi Golgi

  1. Menambahkan glioksilat pada protein sehingga terbentuk lipoprotein
  2. Sebagai organel sekretori
  3. Membentuk glikolipida
  4. Membentuk dinding sel tumbuhan
  5. Membentuk lisosom

 
Hubungan kompleks golgi dengan organel lainnya
h. Lisosom

Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.

Aktivitas lisosom

Pembentukan lisosom

i. Badan Mikro

Disebut tubuh mikro lantaran ukurannya kecil, hanya bergaris tengah 0,3-1,5 mikrometer. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.

1. Peroksisom

Peroksisom terdapat pada sel binatang dan sel tumbuhan. Sel yang banyak mengandung peroksisom yaitu sel yang banyak melaksanakan oksidasi, contohnya sel hati, sel ginjal, dan sel otot. Peroksida mengandung enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air. Hidrogen peroksida merupakan senyawa hasil sampingan dari proses pernapasan (oksidasi) sel yang bersifat meracuni sel. Enzim katalase juga berperan dalam metabolisme lemak dan fotorespirasi.

Peroksisom

2. Glioksisom

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang mengandung lemak, ibarat biji-bijian berlemak. Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan enzim oksidase yang keduanya berperan dalam proses metabolisme lemak yaitu mengubah lemak menjadi gula. Proses metabolisme lemak menghasilkan enzim yang diharapkan untuk perkecambahan biji.

j. Mitokondria

Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) lantaran berfungsi untuk respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam. Ada yang bulat, oval, silindris, ibarat gada, ibarat raket, pokoknya macam-macam deh. Namun secara umum sanggup dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria  mempunyai sifat plastis, yakni bentuknya gampang berubah.

sel-sel otot. Diameter mikrofilamen hanya 5 nm. Pada sel otot, mikrofilamen menyebabkan adanya kontraksi pada sel-sel otot. Apabila aktin dan miosin saling menjauh, sel otot akan relaksasi.

Mikrofilamen

Relaksasi dan kontraksi otot akhir pergerakan mikrofilamen

Pada sel-sel Protozoa, contohnya Amoeba, mikrofilamen berperan dalam pembentukan pseudopodium, gerakan sel, dan gerakan sitoplasma. Selain itu mikrofilamen berperan dalam pembelahan sel, yakni terbelahnya sel menjadi dua sel anak lantaran ditarik oleh mikrofilamen yang menghubungkan membran.
Referensi:
  • Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 2A untuk SMA/MA kelas XI Semester 1. Jakarta : Erlangga.


Itulah pembahasan kita kali ini, mungkin sangat panjang ya. Tetapi semoga postingan ini sanggup menambah wawasan kita semua. J

Jika ada hal yang kurang dimengerti, silakan bertanya di komentar, kami para admin akan berusaha untuk menjawabnya. :D
LihatTutupKomentar