Pengertian penilaian secara luas yaitu suatu proses memperoleh, merencanakan, dan menyediakan info yang sangat diharapkan untuk menciptakan alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978:5). Nah, dari pengertian tersebut sanggup diambil kesimpulan bahwa setiap acara penilaian atau penilaian yaitu suatu proses yang sengaja direncanakan untuk medapatkan info atau data, dan dengan berdasarkan data tersebut lalu akan di coba untuk menciptakan suatu keputusan.
Tentunya info atau data yang di kumpulkan tersebut haruslah data yang sudah sesuai untuk mendukung tujuan dari penilaian yang telah di rencanakan tersebut. Ada berbagai contoh-contoh penilaian yang terdapat di dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari sudah berbagai kita melaksanakan acara evaluasi, oleh alasannya yaitu itu acara penilaian yaitu bab yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita.
Sedangkan pengertian penilaian pendidikan berdasarkan Norman E. Gronlund (1976) yaitu “Evaluation… a systematic process of determining the extent to which instructional objectives are achieved pupils” yang artinya penilaian yaitu suatu proses secara sistematis yang berkhasiat untuk memilih atau menciptakan keputusan yang sanggup dijadikan indikator untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran yang telah dj
untuk memilih atau menciptakan keputusan hingga sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa. Dan berdasarkan Wrightstone dan kawan-kawan (1956: 16) mempunyai maksud yang sama dengan di atas namun kata – katanya saja yang berbeda, mereka menyampaikan bahwa “Educational evaluation is the estimation of i’owih and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum.” Maksudnya dari Wrightstone dan kawan-kawan yaitu pendidikan merupakan taksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilainilai yang telah di menetapkan di dalam kurikulum.
Ada pun fungsi penilaian pendidikan di bagi ke dalam 4 kelompok fungsi :
1. Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan serta keberhasilan bagi para siswa sesudah mengalami atau menjalani acara berguru selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan jadwal pengajaran yang telah di jalankan.
3. Untuk keperluan BK atau Bimbingan dan Konseling pada para siswa.
4. Untuk keperluan dalam perbaikan dan pengembangan kurikulum sekolah yang
bersangkutan tersebut.
Tentunya info atau data yang di kumpulkan tersebut haruslah data yang sudah sesuai untuk mendukung tujuan dari penilaian yang telah di rencanakan tersebut. Ada berbagai contoh-contoh penilaian yang terdapat di dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari sudah berbagai kita melaksanakan acara evaluasi, oleh alasannya yaitu itu acara penilaian yaitu bab yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita.
Sedangkan pengertian penilaian pendidikan berdasarkan Norman E. Gronlund (1976) yaitu “Evaluation… a systematic process of determining the extent to which instructional objectives are achieved pupils” yang artinya penilaian yaitu suatu proses secara sistematis yang berkhasiat untuk memilih atau menciptakan keputusan yang sanggup dijadikan indikator untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran yang telah dj
untuk memilih atau menciptakan keputusan hingga sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa. Dan berdasarkan Wrightstone dan kawan-kawan (1956: 16) mempunyai maksud yang sama dengan di atas namun kata – katanya saja yang berbeda, mereka menyampaikan bahwa “Educational evaluation is the estimation of i’owih and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum.” Maksudnya dari Wrightstone dan kawan-kawan yaitu pendidikan merupakan taksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilainilai yang telah di menetapkan di dalam kurikulum.
Ada pun fungsi penilaian pendidikan di bagi ke dalam 4 kelompok fungsi :
1. Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan serta keberhasilan bagi para siswa sesudah mengalami atau menjalani acara berguru selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan jadwal pengajaran yang telah di jalankan.
3. Untuk keperluan BK atau Bimbingan dan Konseling pada para siswa.
4. Untuk keperluan dalam perbaikan dan pengembangan kurikulum sekolah yang
bersangkutan tersebut.