-->

Pembelajaran Konstruktivistik

Pengertian dari pembelajaran konstruktivistik ialah pelajaran yang berasal dari pengalaman. Teori ini menjelaskan bahwa dalam berguru dilakukan suatu proses supaya sanggup membangun pengetahuan yang dilalui dengan cara mencari pengalaman. Dalam pengertian tersebut, dijelaskan bahwa setiap siswa niscaya bisa mempunyai pengetahuan yang lebih cepat, alasannya yaitu pengetahuan tersebut terbentuk atas dasar kenyataan yang dilaluinya. Setiap hal mempunyai konsekuensi, begitu pula dengan pembelajaran ini, setiap materi yang diberikan oleh guru harus memperlihatkan sebuah pengalaman untuk setiap siswanya. Sebab, siswa dituntut untuk lebih aktif ketika melaksanakan kegiatan, dan juga bisa berpikir lebih positif dan cerdas, kemudian sanggup menyusun sebuah konsep , dan yang terakhir para siswa diharuskan sanggup memperlihatkan makna dari setiap pelajaran yang sedang dipelajarinya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam pembelajaran konstruktivistik, yang pertama dalam setiap proses pembelajaran harus berada dalam konteks yang telah dirancang, dan juga harus bersifat realistis. Kedua, setiap materi mempunyai proses pembelajarannya sendiri-sendiri, jadi tidak selalu melaksanakan proses yang sama setiap pembelajaran. Selanjutnya, guru harus berupaya supaya pelajaran tersebut sanggup memperlihatkan pengalaman didunia sosial/ keempat, mengkonstruksi pengalaman supaya sang anak lebih mengingat pengetahuan yang dipelajarinya.

Teori konstruktivisme muncul alasannya yaitu semakin berkembangnya teknologi didunia. Karena IPTEK menjadi hal yang paling penting bagi berlangsungnya kehidupan ketika ini, maka perubahan berdampak pada pembelajaran siswa di Negara Indonesia. Dahulu, system pembelajaran yang dilakukan mengenai behavioristik, yang merupakan suatu sikap yang harus dibuat pada diri siswa supaya menjadi insan yang bisa menghargai setiap perbedaan. Karena masyarakat Indonesia yang lebih mayoritas selalu ingin menyamakan status, maka dampak yang dihasilkan ialah jiwa yang tidak sanggup mengendalikan setiap sikap yang berbeda, meskipun didalam satu rumpun.

Namun ketika ini perlu dikembangkan lagi pembelajaran yang lebih efektif, yakni mengubah sikap tersebut menjadi perubahan yang lebih besar dan isinya harus mengarah kedalam proses. Maksudnya disini adalah, para siswa harus mempelajari sesuatu yang belum ia mengerti, menjadi kearah suatu hal yang lebih penting dibandingkan dengan fakta atau konsepnya. Kelebihan pembelajaran konstruktivistik ialah mengakibatkan para siswa sanggup menyebarkan suatu gagasannya dan lebih percaya diri untuk memberikan sebuah ide.
LihatTutupKomentar