-->

Fungsi Dan Macam-Macam Sel Darah

Kali ini kita akan membahas ihwal mengenai Fungsi Darah dan Komposisi Darah, semoga bermanfaat sobat.

Darah yakni jaringan yang sangat penting di dalam tubuh makhluk hidup lantaran ia memegang peranan yang sangat vital, yaitu sebagai media transpor nutrisi dan oksigen kepada semua jaringan tubuh semoga sanggup melaksanakan metabolisme.

Pada insan atau mamalia, volume darahnya sekitar 8% dari berat badannya. Contoh seseorang yang berat badannya 50 kg, berat darahnya lebih kurang 0,08 × 50 kg liter darah. Kira-kira volume darah dalam tubuh yang mempunyai massa 50 kg yakni 4 liter.

Fungsi darah di dalam tubuh yaitu:

  • Sebagai media transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh semoga sanggup melaksanakan metabolisme untuk menghasilkan ATP.
  • Membawa karbon dioksida dan sisa metabolisme untuk diekskresi.
  • Membawa hormon dari daerah produksinya ke organ target.
  • Menjaga/mempertahankan suhu tubuh lantaran darah yang berada dalam arteri mempunyai panas.
  • Sel darah putih sebagai pertahanan tubuh dari infeksi mikroorganisme.
  • Mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindari kerusakan jaringan dengan memakai hemoglobin, oksihemoglobin, bikarbonat, fosfat, dan protein plasma.


Sel-sel Darah

Sel-sel darah dibedakan menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit).

a. Sel darah merah

Sel darah merah yakni penyusun jaringan darah terbesar. Pada wanita, jumlahnya sekitar 4,5 juta/mm3 darah, sedangkan pada pria sekitar 5 juta/mm3 darah.

Sel-sel darah merah berbentuk cakram dengan diameter 75 nm, serta ketebalan di tepi 2 nm dan ketebalan di tengah 1 nm. Sel darah merah pada orang remaja dibuat di dalam sumsum tulang. Sel-sel pembentuk sel darah merah ini disebut eritroblast, tetapi pada embrio, sel-sel darah merah dibuat di dalam hati dan limpa.
Artikel Penunjang : Struktur dan Fungsi Hati
Artikel Penunjang : Pengertian, Struktur dan Fungsi Limpa
http://www.easynotecards.com/print_cards/24151



Warna sel darah merah disebabkan lantaran pigmen merah yang disebut hemoglobin (Hb). Hemoglobin yakni suatu protein yang terdiri atas hemin dan globin. Hemin mengandung zat besi (Fe). Hb ini mempunyai daya ikat tinggi terhadap O2. Dalam peredarannya ke seluruh tubuh, darah diikat oleh Hb yang kemudian diberi nama oksihemoglobin. Selain mengikat O2, Hb juga sanggup mengikat CO2 sisa metabolisme tubuh untuk dibuang ke luar tubuh melalui organ ekskresi. Hb yang mengangkut CO2 ini disebut karbominohemoglobin.
Eritrosit dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning telah dikala embrio pada minggu-minggu pertama. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk di dalam hati, limfa, dan kelenjar sumsum tulang. Produksi eritrosit ini dirangsang oleh hormon eritropoietin. Setelah remaja eritrosit dibuat di sumsum tulang membranosa. Semakin bertambah usia seseorang, maka produktivitas sumsum tulang semakin turun.

Sel pembentuk eritrosit yakni hemositoblas yaitu sel batang mieloid yang terdapat di sumsum tulang. Sel ini akan membentuk banyak sekali jenis leukosit, eritrosit, megakariosit (pembentuk keping darah). Rata-rata umur sel darah merah kurang lebih 120 hari. Sel-sel darah merah menjadi rusak dan dihancurkan dalam sistem retikulum endotelium terutama dalam limfa dan hati. Globin dan hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk dipakai sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk dibuang dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (warna kuning empedu) dan biliverdin, yaitu yang berwarna kehijau-hijauan yang sanggup dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.

b. Sel darah putih

Sel darah putih yakni salah satu prosedur pertahanan tubuh terhadap infeksi luar. Saat terjadi luka, maka sel darah putih akan berkumpul di daerah luka yang merupakan jalur masuk bagi basil dan virus. Saat ada basil atau virus yang masuk, maka sel darah putih akan melaksanakan rujukan penyerangan yang hasilnya akan menimbulkan nanah. Nanah itu sendiri merupakan adonan dari sel darah putih yang mati, mikroorganisme, sel tubuh sekitar, dan cairan tubuh.

Sel darah putih mempunyai nukleus dengan bentuk yang bervariasi. Ukurannya berkisar antara 10 nm–25 nm. Fungsi sel darah putih ini yakni untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit serta pembentukan antibodi di dalam tubuh.

Jumlah sel darah putih lebih sedikit daripada sel darah merah dengan perbandingan 1:700. Pada tubuh manusia, jumlah sel darah putih berkisar antara 6 ribu–9 ribu butir/mm3, namun jumlah ini sanggup naik atau turun. Faktor penyebab turunnya sel darah putih, antara lain lantaran infeksi kuman penyakit.

Kondisi sel darah putih yang turun di bawah normal disebut leukopenia, sedangkan kondisi di mana jumlah sel darah putih naik di atas jumlah normal disebut leukositosis.

Sel darah putih dibuat di dalam sumsum tulang, limfe, dan kelenjar limfe. Sel darah putih terdiri atas agranulosit dan granulosit. Agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler, sedangkan granulosit bila plasmanya bergranuler.

1) Granulosit (leukosit bergranula)

  • Neutrofil, plasmanya bersifat netral, inti selnya sering kali berjumlah banyak dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati.
  • Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarnamerah renta bila ditetesi eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat kalau tubuh terkena infeksi.
  • Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru kalau ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak kalau terjadiinfeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat kimia anti penggumpalan.



2) Agranulosit (leukosit tidak bergranula)

  • Limfosit, tidak sanggup bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada yang kecil, berfungsi untuk membentuk antibodi.
  • Monosit, sanggup bergerak menyerupai Amoeba, mempunyai inti yang bundar atau bundar panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.
Jenis sel darah putih (http://www.easynotecards.com/print_cards/24151)



c. Sel pembekuan

Di dalam darah terdapat protein (trombin) yang larut dalam plasma darah yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin atau benang-benang. Fibrin ini akan membentuk anyaman dan terisi keping darah, sehingga mengakibatkan penyumbatan dan jadinya darah sanggup membeku.

Kulit terluka mengakibatkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan garang dan mengakibatkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzimaktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca2+) di dalam plasma darah. Protrombin yakni senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibuat oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin mengakibatkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen yakni homogen protein yang larut dalam darah.

Baca juga : Sistem Peredaran Darah Manusia

Cairan darah (plasma darah)

Plasma merupakan cairan yang menyertai sel-sel darah. Plasma ini berwarna kekuning-kuningan. Plasma darah insan tersusun atas 90% air dan 10% zat-zat terlarut. Beberapa zat tersebut antara lain menyerupai berikut.

  1. Zat masakan dan mineral, antara lain glukosa, gliserin, asam amino, asam lemak, kolesterol, dan garam mineral.
  2. Zat hasil produksi dari sel-sel, antara lain enzim, hormon, dan antibodi.
  3. Karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen.
  4. Protein, terdiri atas:

  • antiheofilik berfungsi dalam pencegahan terjadinya anemia;
  • tTromboplastin berfungsi untuk proses pembekuan darah ketika terluka;
  • protrombin yang berperan penting dalam proses pembekuan darah;
  • fibrinogen yang juga berperan penting dalam proses pembekuan darah;
  • albumin yang berperan menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah;
  • gammaglobulin berkhasiat dalam pembentukan antibodi.

Itulah postingan kali ini sobat. Semoga bermanfaat. :))
LihatTutupKomentar