-->

Tentang Tanaman Pepaya (Carica Papaya L.)

Pepaya (Carica papaya L.), atau betik ialah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bab selatan dan bab utara dari Amerika Selatan, dan sekarang menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh kawasan tropis untuk diambil buahnya. C. papaya ialah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".

Buah pepaya dimakan dagingnya, baik dikala muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran. Daging buah masak dimakan segar atau sebagai adonan koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai lalap (sesudah dilayukan dengan air gerah) atau dijadikan pembungkus buntil. Oleh orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang sanggup melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain sudah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang.

Untuk memproduksi papain, materi baku yang perlu dipersiapakan ialah getah pepaya. Sementara materi penolongnya berupa air dan sulfit. Air dipakai sebagai pengencer getah pepaya, sedangkan sulfit dipakai sebagai pelarut materi kimia.

Pengambilan Getah Buah Pengambilan getah buah dilakukan pada buah yang sudah berumur 2.5-3 bulan. Buah yang sedang dalam masa penyadapan harus tetap tergantung pada batang pokoknya. Penyadapan dilakukan hingga tujuh kali dengan interval penyadapan empat hari, maka waktu yang diharapkan untuk penyadapan ialah sekitar 28 hari. Waktu yang sempurna untuk menyadap ialah pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari sebelum matahari terbenam.
Daun pepaya juga bermanfaa obat dan perasannya dipakai dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.

Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bab atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bab tengah. Bentuknya sanggup bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.

Pepaya ialah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelabuin: tumbuhan jantan, betina, dan bencong (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang kala sanggup menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji rindang), dan dijadikan materi obat tradisional. Bunga pepaya mempunyai mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada kawasan sekitar pucuk.

Bentuk buah bundar hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah dikala muda hijau petang, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat kalau berasal dari tumbuhan betina dan memanjang (oval) kalau dihasilkan tumbuhan banci. Tanaman bencong lebih disukai dalam budidaya alasannya ialah sanggup menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeenteng. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bab tengah buah.

Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan panjangnya tidak mengalami rekombinasi. Suatu penanda genetik RAPD juga sudah ditemukan untuk membedakan pepaya berkelabuin betina dari pepaya jantan atau banci.

Kultivar pepaya
Kultivar pepaya majemuk alasannya ialah tidak sama-beda memanfaatkan dan selera konsumen.
 
Pepaya bangkok
Pepaya bangkok diintroduksi dari Thailand. Permukaan buahnya tidak rata dan kulit luarnya relatif tipis, sehingga susah dikupas. Kelebihannya, dagingnya bagus dan berair. Buahnya berukuran besar.
 
Pepaya Solo F1
Ini ialah pepaya kultivar bibit unggul unggul dari Hawaii. Buahnya kecil-kecil dan disukai oleh konsumen barat.
 
Pepaya callina
Pepaya ini ialah adalah salah satu varietas pepaya hasil pemuliaan oleh tim Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) di Institut Pertanian Bogor. Namun, di pamasukan pepaya ini lebih dikenal dengan sebutan "pepaya california" sehingga tidak heran banyak orang terkecoh dan menduga bahwa pepaya ini termasuk buah impor.
Lain-lain

Selain itu terdapat pula pepaya hias yang warna daun atau tangkai daunnya ungu. Pepaya ini ditanam lebih untuk penampilannya dalam memperindah taman. Di Dataran Tinggi Dieng dikenal produk seolah-olah pepaya yang dikemas dan disebut "carica". Jenis ini menyukai kawasan hirau taacuh untuk produksi buah secara optimal.
Manfaat pepaya

Manfaat buah pepaya: Pepaya mempunyai manfaat yang banyak alasannya ialah pepaya banyak mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, pepaya juga memperlancar pencernaan bagi yang susah membuang air besar. Di beberapa tempat buah pepaya setengah matang dijadikan rujak buah bagus bersama dengan buah bengkoan, nanas, apel, belimbing, jambu air. Getah buah pepaya juga tergolong mahal alasannya ialah getah pepaya bida diolah menjadi tepung papain yang mempunyai kegunaan bagi kebutuhan rumah tangga dan industri. Pada pengobatang herbal pepaya sanggup mencegah kanker, sembelit, kesehatan mata.
LihatTutupKomentar