-->

Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau


Media tanam mempunyai imbas yang besar terhadap  pertumbuhan dan perkembangan tanaman, begitulah perkataan guru biologi saya ketika itu. Karenannya kami dianjurkan untuk melaksanakan percobaan pada tumbuhan kacang hijau untuk menunjukan bagaimana imbas beda media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sehingga sesudah sekitar satu ahad melaksanakan percobaan, kami (Saya dan kawan2) berhasil memperoleh fakta menurut eksperimen, yaitu memang benar media tanam menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mumpung ini hasil karya sendiri, saya ingin mengembangkan dengan teman semuanya. Yuk mari di simak artikel kali ini yaitu referensi makalah imbas media tanam pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kacang hijau  atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae  adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija yang dikenal luas di tempat tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber materi pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tumbuhan pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Pertumbuhan yakni proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible(tidak sanggup mengecil kembali). Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel.

Perkembangan yakni proses pada badan untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak sanggup diukur secara kuantitatif namun sanggup dilihat dari cirri-cirinya.

Faktor-faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2; Faktor Eksternal dan Faktor internal.
Faktor Eksternal yakni faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, media tanam,dll.
Faktor Internal yakni faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian mengenai imbas media tanam terhadap pertumbuhan biji kacang hijau dengan membedakan media tanam pada masing-masing biji.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas,maka perumusan duduk perkara dalam penelitian ini yakni sebagai berikut.
  1. Adakah imbas perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?
  2. Bagaimana imbas perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?
  
C.Batasan Masalah
Kami mengamati imbas perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.

D.Hipotesis
Hipotesis yaitu sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Atau dengan kata lain, hipotesis yakni anggapan dasar yang masih perlu dibuktikan. Dalam hal ini yakni dengan melaksanakan penelitian terhadap tumbuhan yang telah disediakan.

Hipotesis dari penelitian ini yakni perbedaan media tanam mempunyai imbas terhadap pertumbuhan dan perkembanagn tumbuhan kacang hijau.

E.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:

  • Mengetahui adanya imbas perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.
  • Mengetahui bagaimana imbas perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuahan kacang hijau.

F.Manfaat Penelitian
  1. Sebagai sumber gosip bagi sebagian orang yang belum mengetahui imbas perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau;
  2. Sebagai sumber gosip dalam pengembangan teknologi pertanian;
  3. Sebagai media pembelajaran mengenai imbas perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau bagi pembaca;
  4. Sebagai media komplemen untuk proses pembelajaran.
G.Variabel
  • Variabel kontrol yaitu variabel yang dibentuk sama oleh peneliti. Dalam hal ini yang menjadi variabel kontrol yaitu kecambah kacang hijau, jumlah air.
  • Variabel bebas/variabel manipulatif yaitu variabel yang sengaja dibentuk tidak sama oleh peneliti. Yang menjadi variabel bebas yakni jenis air yang diberikan pada kecambah kacang hijau.
  • Variabel terikat/variabel respon yakni variabel yang terjadi akhir perlakuan variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat yakni kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau.
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A.Teori Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kacang Hijau
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Kacang Hijau ini, dasar teori yang digunakan yakni teori totipotensi yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann yang menyatakan bahwa teori totipotensi yakni potongan tumbuhan yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan sanggup tumbuh dan bermetamorfosis tumbuhan yang sempurna, artinya sanggup bereproduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau spora.

B.Teori Mengenai Media Tanam
Dalam media tanam / tumbuh, tanah mempunyai tugas yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sifat fisik tanah dan terkandung dalam tanah yang menjadikan tanah sering digunakan sebagai media tanam:

1.Profil tanah
Jika tanah digali hingga kedalaman tertentu, dari penampung vertikalnya sanggup dilihat gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horison) atau biasa disebut profil tanah. Di tanah hutan yang dusah matang terdapat tiga horison penting yaitu horison A, B dan C.
  • Horison A atau top soil yakni lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling gampang dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar materi organik terkumpul dan mengalami pembusukan.
  • Horison B disebutkan juga dengan zona penumpukan ( illuvation zone ). Horizon ini mempunyai materi organik yang lebih sedikit tetapi lebih banyak mengandung unsur yang tercuci daripada horizon A.
  • Horizon C yakni zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang merupakan potongan dari batuan induk.

2.Warna tanah
Warna yakni petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan materi organik. Semakin gelap warna semakin tinggi kandungan materi organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan materi organik rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Didaerah yang mempunyai sistem darinase (serapan air) buruk, warna tanahnya abu-abu lantaran ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe 2+.

3.Tekstur tanah
Komponen mineral dalam tanah terdiri dari adonan partikel-partikel yang secara individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah sanggup dibedakan menjadi tiga yaitu :
  • Pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm
  • Debu, berukuran 2-50 mikron
  • Liat, berukuran dibawah 2 mikron
Tekstur tanah sangat kuat pada proses pemupukan, terutama jikalau pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar lantaran unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda lantaran pada tanah berpasir pupuk tidak sanggup diberikan sekaligus lantaran akan segera hilang terbawa air atau menguap.

Sedangkan, kapas mempunyai struktur kapas yang lembut, dan juga mempunyai daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas sanggup terjaga kelembabannya, dan juga mempunyai persediaan air dalam jangka waktu yang lama.

Itulah referensi makalah yang sanggup saya bagikan kepada teman semuanya mengenai imbas media tanam terhadap pertumbuhan tumbuhan biar sanggup bermanfaat bagi semuanya. Terimakasih telah mampir di blog pengetahuan sederhana ini. terus kunjungi softilmu.blogspot.com dan jangan lupa isikan kotak komentar.
LihatTutupKomentar