-->

Jaringan Pada Batang Tumbuhan Beserta Fungsi Dan Gambarnya

Jaenteng pada Batang / Batang ialah bab tumbuhan yang mempunyai porsi besar sebagai tempat melekatnya percabangan, daun serta akar. Tumbuhan monokotil umumnya mempunyai batang yang lurus tanpa adanya percabangan, sedangkan tumbuhan dikotil mempunyai percabangan yang cenderung banyak.

Batang mempunyai fungsi sebagai tempat menempel dan tumbuhnya akar dan daun, tempat untuk memperluar tajuk tumbuhan untuk meningkatkan efisiensi penangkapan cahaya matahari, tempat pengangkutan air dan hara dari akar ke daun serta tempat pengangkutan fotosintat dari daun ke seluruh bab tumbuhan, tempat penyimpan makanan, dan sebagai tempat tumbuspesialuntuk organ-organ reproduksi dan generatif. Untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, batang tersusun atas beberapa jaenteng. Apa saja jaenteng pada batang tersebut? Simak uraiannya diberikut ini!

Jaenteng pada Batang Tumbuhan

Jaenteng penyusun batang sanggup dibedakan menurut bentuk irisannya, yaitu bentuk irisan melintang dan bentuk irisan membujur.

 Batang ialah bab tumbuhan yang mempunyai porsi besar sebagai tempat melekatnya perc Jaenteng pada Batang Tumbuhan beserta Fungsi dan Gambarnya

1. Jaenteng pada Irisan Melintang Batang

Jika batang diiris secara melintang, umumnya jaenteng penyusun batang tumbuhan terdiri dari 3 bagian, yaitu epidermis, korteks dan stele.

a. Epidermis

Merupakan jaenteng pada batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat tanpa ada ruang antar sel, pada dinding luarnya terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Tumbuhan yang sudah berumur tua, fungsi jaenteng primer digantikan oleh kambium. Kambium ini melaksanakan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel.

b. Korteks

Merupakan jaenteng pada batang yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis serta mempunyai banyak ruang antar sel. Pada jaenteng ini terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong badan tumbuhan.

c. Silinder sentra (Stele)

Bagian dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Perisikel terletak sehabis jaenteng endodermis dan mengelilingi berkas pembuluh batang, serta berfungsi sebagai pemdiberi kekuatan pada batang. Berkas pengangkut terletak pada bab dalam perisikel. Berkas pengangkut terbagi 2 yaitu xilem dan floem. Xilem dan floem pada tumbuhan herba membentuk berkas pembuluh tersendiri yang berbentuk lingkaran. Xilem berada di sebelah dalam floem.

Terdapat dua tipe berkas pembuluh, yaitu tipe kolateral terbuka dan tipe kolateral tertutup. Tipe kolateral terbuka terdapat pada tumbuhan dikotil dimana terdapat kambium vaskuler yang memisahkan xilem dan floem. Sedangkan tipe kolateral tertutup terdapat pada tumbuhan monokotil, dimana pada berkas pembuluhnya tidak terdapat kambium vaskuler. Bagian tengah pada batang terdapat empulur yang berfungsi sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan. Empulur terdiri dari sel-sel parenkim yang besar dan berdinding tipis.

2. Jaenteng pada Irisan Membujur Batang

Jika batang diiris secara membujur terlihat kawasan titik tumbuh pada batang yang terdiri atas tiga kelompok sel pemula sebagai pembentuk jaenteng-jaenteng pada batang. Jaenteng pembentuk batang tersebut terdiri atas:
  • Dermatogen yaitu jaenteng yang nantinya akan membentuk jaenteng epidermis
  • Periblem yaitu jaenteng yang nantinya akan membentuk jaenteng korteks
  • Plerom yaitu jaenteng yang nantinya akan membentuk jaenteng silinder sentra (stele)

Pembelahan sel yang terjadi pada titik-titik tumbuh disebut juga dengan pertumbuhan primer. Selain itu juga terdapat pertumbuhan sekunder akibar dari acara kambium. Kambium pada batang mengalami pertumbuhan ke arah luar dan dalam. Aktivitas kambium ke arah dalam menghasilkan pembuluh xilem (kayu) sedangkan acara ke arah luar menghasilkan pembuluh floem (kulit).

Pada batang, acara kambium ke arah dalam lebih besar daripada ke arah luar. Hal ini menyebabkan jaenteng pada batang bab dalam (bagian kayu) akan lebih tebal daripada jaenteng pada batang bab luar (bagian kulit). Umumnya ini terjadi pada batang tumbuhan dikotil. Namun batang tumbuhan monokotil, kalau sudah mencapai ukuran tertentu tidak akan bertambah besar lagi alasannya yakni tidak mempunyai kambium sehingga pertumbuhan sekunder tidak terjadi.

Demikian pembahasan kita terkena struktur pada batang tumbuhan biar bermanfaa.
LihatTutupKomentar