-->

Bentuk Muka Bumi Akhir Tenaga Tektonik

Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik - Salah satu pembentuk raut muka Bumi akhir tenaga endogen yaitu aktivitas tektonisme yang terjadi lantaran adanya tenaga dari dalam Bumi. Tektonisme akan mengubah bentuk muka Bumi menjadi naik atau turun. Adanya patahan, lipatan, dan retakan pada kulit Bumi menjadi bukti adanya gerakan tenaga tektonik. 

Pepegununganan ialah salah satu bentang alam yang dibuat oleh acara ini. Pepegununganan ialah rangkaian pegunungan yang terbentuk akhir kerak Bumi (litosfer) mengalami pelipatan atau patahan. misal pepegununganan di Indonesia yaitu: Pepegununganan Bukit Barisan (Sumatra), Pepegununganan Seribu (Jawa), dan Pepegununganan Verbeek (Sulawesi).

Lipatan dan patahan ialah gerak orogenesa yang termasuk dalam jenis proses diastropisme. Masih ingat bukan, apa yang dimaksud proses diastropisme? Gerakan diastropisme mengakibatkan kerak Bumi retak, terlipat, bahkan patah. Gerakan ini dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan orogenetik.


Gerakan ini akan mengubah bentuk muka Bumi dalam waktu yang sangat lambat hingga membutuhkan waktu lama. Efek gerakan ini mencakup wilayah yang sangat luas. Gerakan ini masih dibedakan lagi menjadi gerak epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.

Fenomena epirogenetik positif pernah terjadi di Kepulauan Maluku dan Banda. Sedangkan fenomena epirogenetik negatif pernah terjadi di Pulau Buton dan Timor.


Berkebalikan dengan gerak epirogenetik, gerak orogenetik berlangsung singkat dan mencakup wilayah yang sempit. Gerak ini besar lengan berkuasa besar terhadap terbentuknya pepegununganan, patahan, retakan, dan lipatan.

1) Lipatan
Terjadinya lipatan disebabkan oleh gerakan dari dalam Bumi akhir tekanan yang besar dan temperatur yang tinggi, sehingga menjadikan sifat batuan menjadi cair liat atau plastis. Keplastisannya ini membuat batuan tersebut akan terlipat apabila ada dorongan tenaga tektonik. Lipatan lapisan Bumi ini akan membentuk pepegununganan, yang punggungnya disebut antiklinal dan wilayah lembahnya disebut sinklinal.

Perbedaan tingkat keplastisan dan kekuatan tenaga tektonik menjadikan batuan terlipat dengan banyak sekali bentuk.

a) Lipatan Tegak
Dihasilkan dari kekuatan yang sama yang mendorong dua sisi dengan seimbang.

 Salah satu pembentuk raut muka Bumi akhir tenaga endogen yaitu acara Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik

b) Lipatan Miring
Ketika kekuatan tenaga pendorong di salah satunya sisi lebih kuat, maka akan menghasilkan kenampakan yang salah satu sisinya lebih curam.

 Salah satu pembentuk raut muka Bumi akhir tenaga endogen yaitu acara Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik

c) Overfold
Saat tekanan bekerja pada salah satu sisi dengan lebih kuat, sisi tersebut akan terlipat sesuai arah lipatan.

 Salah satu pembentuk raut muka Bumi akhir tenaga endogen yaitu acara Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik

d) Lipatan Recumbent Fold
Terbentuk pada ketika lipatan yang satu menekan sisi yang lain, mengakibatkan sumbu lipat hampir datar.

 Salah satu pembentuk raut muka Bumi akhir tenaga endogen yaitu acara Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik

e) Lipatan Overthrust
Terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu sisi dengan kuatnya hingga mengakibatkan lipatan menjadi retak.

 Salah satu pembentuk raut muka Bumi akhir tenaga endogen yaitu acara Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik

f) Nappe
Terbentuk sehabis lipatan overthrust rusak sepanjang garis retakan.

 Salah satu pembentuk raut muka Bumi akhir tenaga endogen yaitu acara Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik

Dalam perkembangannya, wilayah sinklinal maupun antiklinal mengalami proses perombakan oleh tenaga yang berasal dari luar Bumi. misalnya, wilayah sinklinal mengalami perombakan hingga membentuk rangkaian pepegununganan dan lembah berselang-seling yang selanjutnya disebut sinklinorium. Begitu pula dengan antiklinal yang terombak hingga terbentuk rangkaian pepegununganan dan lembah yang selanjutnya disebut antiklinorium.

2) Patahan
Patahan terjadi ketika kulit Bumi yang bersifat padat dan keras mengalami retak atau patah pada ketika terjadi gerakan orogenesa. Pada patahan, massa batuan mengalami pergeseran titik atau kawasan yang tiruanla bertampalan (kontak) lalu berpindah lokasi (dislocated/displaced). Gerakan ini menimbulkan terjadinya patahan dengan gaya tekan (compression) dan gaya regangan (tension). 

Ekspresi topografi dari adanya patahan sangat berguaka ragam, antara lain gawir sesar, triangle facet, lembah sesar, fault, rift, graben, horst, dan basin (cekungan struktural). Pada perkembangannya, kenampakan ini mengalami perubahan akhir tenaga endogen. Ciri adanya patahan sanggup engkau kenali dari adanya perbedaan ketinggian yang mencolok. Di Indonesia, beberapa patahan sanggup engkau jumpai di Semangko (Sumatra) dan Piyungan (Yogyakarta).

 Salah satu pembentuk raut muka Bumi akhir tenaga endogen yaitu acara Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik
Tabrakan lempeng tektonik

Dinamika Bumi oleh tenaga tektonisme akan memdiberi dampak pada banyak hal. Dampak faktual sanggup eksklusif dilihat pada muka Bumi yang terpengaruh secara langsung. Pergeseran kerak Bumi mendorong terbentuknya banyak sekali jenis pepegununganan dan cekungan sedimen. 

Lebih lanjut terjadinya tekanan, regangan, dan deformasi pada kerak Bumi (pengangkatan, amblesan, retakan, patahan, serta lipatan) didukung dengan adanya gaya gravitasi Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran, dan sedimentasi. Dari proses yang terjadi ini sanggup menimbulkan musibah yang menjadikan kerugian materiil, harta benda, dan nyawa.
Jenis batuan kerak benua lebih enteng daripada batuan di bawah dasar samudra, maka jika ada lempeng semacam itu bertabrakan, kerak samudra tersuruk ke bawah kerak benua yang lebih mengapung. Tetapi jika lempeng yang bertabrakan itu sama-sama lempeng benua, maka daya apung yang sama mencegah masing-masing tenggelam ke dalam selubung. Pada ukiran itu, tepi kedua benua bersatu, tertekan, dan terangkat menjadi barisan pepegununganan. Benturan dahsyat ini sering menghasilkan pemandangan yang menakjubkan seperti Pepegununganan Himalaya dan Alpen.
Beberapa dampak di atas sanggup digolongkan sebagai dampak negatif. Ada juga dampak positif yang ditimbulkannya, meskipun terkadang banyak orang tidak menyadari. Kantong-kantong minyak dan gas alam banyak ditemukan di lipatan-lipatan dan sesar-sesar batuan yang kondisinya memenuhi syarat. Salah satunya terdapat di sisi utara maupun selatan rangkaian pepegununganan yang melintasi Pulau Jawa.

Demikianlah Penjelasan Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik, agar bermanfaa.
LihatTutupKomentar