-->

Masalah Dan Kualitas Pendidikan Di Indonesia

Indonesia sebagai Negara dengan kepadatan penduduk terbesar ke-4 di dunia  dan mempunyai lebih dari  17,000 pulau-pulau  yang terbentang dari sabang hingga merauke merupakan Negara kepulauan terbesar pertama di dunia. Dengan kondisi alam yang beraneka ragam dimana setiap daerah bisa menghasilkan beraneka rempah-rempah ditambah dengan hasil tambang ibarat minyak bumi dan batubara hal ini cukup menimbulkan Indonesia sebagai salah satu Negara yang kaya raya dari hasil alamnya.

Selain itu, oleh Bank Dunia Negara Indonesia sudah dikategorikan kedalam  skala ekonomi stabil yang mana rata- rata pertumbuhan ekonominya selalu mengalami kenaikan setiap tahun sekitar 5 – 6 persen. Namun sayangnya, dengan kondisi alamnya yang sedemikian sempurna, taraf kehidupan di Indonesia masih sangatlah jauh dari kemakmuran. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya warga yang hidup dalam garis kemiskinan dan masih banyaknya warga yang belum pernah mencicipi dingklik pendidikan.

Dalam mengelola kekayaan tanah air, bangsa Indonesia masih bergantung kepada tenaga-tenaga mahir dari luar negeri. Hal ini sungguh ironis alasannya kurangnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia mengakibatkan rakyat kehilangan kesempatan untuk mengabdikan dirinya kepada Negara. Kurangnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia  sebagian besar alasannya tidak siapnya seorang guru dalam menunjukkan pengajaran yang  maksimal, ibarat guru sering mangkir mengajar,  kurangnya acuan bahan yang ingin disampaikan, tidak tersedianya buku-buku penunjang, minimnya honor serta banyaknya guru yang menentukan bekerja sambilan sehingga tidak bisa fokus dalam acara berguru mengajar.

Guna memerangi problem yang faktual mengenai kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah perlu mengambil tindakan yang nyata, diantaranya :
  1. Salurkan dana pendidikan tepat pada sasaran, terutama pada para siswa yang tidak bisa alasannya mengalami kesulitan ekonomi.
  2. Berantas cecunguk korupsi dan aturan berat para pelakunya.
  3. Adakan Jaringan internet hingga pelosok desa, sehingga memudahkan setiap lapisan masyarakat dalam mencari warta melalui internet.
  4. Jalankan perpustakaan gratis bagi masyarakat umum guna meningkatkan hobi membaca.
  5. Tingkatkan kualitas para pengajar dengan disiplin tinggi, sehingga mereka akan benar-benar mengerti tanggung jawab mereka sebagai seorang guru.
  6. Ubah cara berguru berbasis hafalan menjadi Cara berpikir Kreatif.
LihatTutupKomentar