kolenkim dan sklerenkim. Pada artikel kali ini kita akan mengulas pengertian, macam, ciri, dan fungsi kedua jaenteng tersebut. Silakan disimak!
Jaenteng sklerenkin terdiri atas serabut sklerenkim (serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut sklerenkim mempunyai bentuk yang panjang, ramping, dan terdapat dalam bentuk untaian atau lingkaran. Serabut sklerenkim sanggup ditemukan pada serat rami, Agave, dan Hibiscus sabdariffa. Sementara itu, sklereid berukuran lebih pendek dan mempunyai bentuk yang tidak beraturan. Adapun sklereid bergotong-royong sanggup ditemukan pada tiruana penggalan tumbuhan terutama kulit kayu, pembuluh tapis, dan biji. Pada tempurung kelapa hampir seluruhnya terdiri atas sklereid. Sel-sel kerikil pada buah sanggup mempersembahkan ciri khas, contohnya struktur berpasir pada kulit buah dan daging buah pir atau butiran berpasir pada daging buah jambu biji.
Fungsi jaenteng sklerenkim yaitu sebagai penguat penggalan tumbuhan yang sudah sampaumur serta sebagai pelindung bagian-bagian atau organ lunak yang ada di dalamnya, contohnya pada tempurung kelapa, kulit biji jarak, dan buah kenari.
Demikianlah pemaparan sekilas terkena jaenteng kolenkim dan jaenteng sklerenkim sebagai jaenteng penguat pada tumbuhan. agar dengan pembahasan kedua jaenteng tersebut mulai dari pengertian, macam, ciri, dan fungsinya, pemahaman kita terhadap penggalan jaenteng penyusun tumbuhan semakin lebih baik.
1. Jaenteng Kolenkim
Fungsi jaenteng kolenkim yaitu sebagai jaenteng penguat terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaenteng kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dan bentuknya memanjang serta umumnya mempunyai dinding dengan penebalan yang tidak teratur. Penebalan dinding terutama terjadi pada sudut-sudutnya dan terdiri atas materi selulosa yang tebal. Jaenteng kolenkim spesialuntuk mempunyai dinding primer yang lunak lentur, dan tidak berlignin. Isi selnya sanggup mengandung tanin dan kloroplas. Kolenkim sanggup dijumpai pada batang, daun, bunga, dan buah. Pada akar yang terkena sinar matahari juga sanggup dijumpai kolenkim.a. Ciri-ciri Jaenteng Kolenkim
Secara lebih jelas, ciri-ciri jaenteng kolenkim sanggup diidentifikasi sebagai diberikut:- Sel kolenkim berbentu memanjang sejajar sentra organ yang ditempatinya.
- Dinding sel tidak mengandung lignin, tapi mengandung pektin, selulosa, dan hemiselulosa.
- Beberapa sel kolenkim mempunyai kloroplas sehingga juga sanggup berfungsi menunjang fotosintesis.
- Pada dinding sel kolenkim biasanya mengalami penebalan setempat.
b. Macam-macam Jaenteng Kolenkim
Berdasarkan bentuk penebalan dan letak dan posisinya, jaenteng kolenkim sanggup dibedakan menjadi empat macam yaitu kolenkim angular, kolenkim lamellar, kolenkim annular, dan kolenkim lakunar.- Kolenkim angular (sudut) adalah jaenteng kolenkim yang mengalami penebalan di bagian-bagian sudutnya. Jaenteng kolenkim ini sanggup ditemukan pada daun-daunan, contohnya daun tumbuhan seledri.
- Kolenkim lamellar (tangensial) yaitu jaenteng kolenkim mengalami penebalan di penggalan dinding sel yang tangensial atau menjalar saja. Jaenteng ini menopang kekuatan lapisan luar struktur tanaman, ibarat pada batang atau daun.
- Kolenkim annular yaitu jaenteng kolenkim yang dinding selnya menebal dengan rata. Macam jaenteng kolenkim satu ini ialah jenis yang paling langka. Kita spesialuntuk sanggup menjumpainya pada daun wortel dan beberapa tumbuhan merambat.
- Kolenkim lakunar (lacunate) yaitu jaenteng kolenkim yang mengalami penebalan pada permukaan ruang antar sel.
2. Jaenteng Sklerenkim
Jaenteng sklerenkim ialah jaenteng penguat dengan dinding sekunder yang tebal sebab mengandung zat lignin. Jaenteng sklerenkim spesialuntuk dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.Jaenteng sklerenkin terdiri atas serabut sklerenkim (serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut sklerenkim mempunyai bentuk yang panjang, ramping, dan terdapat dalam bentuk untaian atau lingkaran. Serabut sklerenkim sanggup ditemukan pada serat rami, Agave, dan Hibiscus sabdariffa. Sementara itu, sklereid berukuran lebih pendek dan mempunyai bentuk yang tidak beraturan. Adapun sklereid bergotong-royong sanggup ditemukan pada tiruana penggalan tumbuhan terutama kulit kayu, pembuluh tapis, dan biji. Pada tempurung kelapa hampir seluruhnya terdiri atas sklereid. Sel-sel kerikil pada buah sanggup mempersembahkan ciri khas, contohnya struktur berpasir pada kulit buah dan daging buah pir atau butiran berpasir pada daging buah jambu biji.
Fungsi jaenteng sklerenkim yaitu sebagai penguat penggalan tumbuhan yang sudah sampaumur serta sebagai pelindung bagian-bagian atau organ lunak yang ada di dalamnya, contohnya pada tempurung kelapa, kulit biji jarak, dan buah kenari.
Demikianlah pemaparan sekilas terkena jaenteng kolenkim dan jaenteng sklerenkim sebagai jaenteng penguat pada tumbuhan. agar dengan pembahasan kedua jaenteng tersebut mulai dari pengertian, macam, ciri, dan fungsinya, pemahaman kita terhadap penggalan jaenteng penyusun tumbuhan semakin lebih baik.